Di bawah hujan dia berdiri
Tanpa payung tanpa jaket
Hanya sendiri membawa diri
Seakan dia dan hujan tak ingin tersekat
Dia menulis tentang hujan
Selalu berkisah tentang hujan
Mengisi lembar demi lembar hanya dengan hujan
Menguntai kata hanya dengan hujan
Tiap baris dan baitnya berisi hujan
Kau suka hujan
Tapi tak seperti dia menyukai hujan
Kau menggigil saat hujan
Dia tetap bertahan meski gemetar karena hujan
Mencoba menyatu dengan tiap tetes hujan
Berusaha untuk menyesap tiap bulir air hujan
Dia yang bercerita tentang hujan
Bagaimana hujan menyentuh mata, bibir, dan pipimu
Bagaimana kau menolak hujan
Bagaimana dia mencintai hujan
Dia pria hujan
Yang mampu menari di bawah hujan
Tapi tak ingin terlihat olehmu
Dia tersembunyi di balik hujan
This poem was inspired by my senior, Pria Hujan. Your nickname very inspiring me 🙂
Yayaya . . . ^_^
*speechless*
jangan berpikiran minus ya, kakanyaaaaaaa 🙂
Nda minus ji, sy kan berpikiran PLUS 😀
hha 😆 iya kakanyaaaaaaaa . percaya percaya 🙂
hmmmm… speechless juga
tunggu saja balasannya, tapi mungkin nda sebagus ini, 🙂
eh, saran, sekalian pake Pria Hujan mi juga itu yg di samping, jangan pake Kak, nah nah nah
thank you kakanyaaaaaaaaaa 🙂
oke oke, segera sy ganti