Apa yang Salah dengan Boy/Girlband Indonesia?


Tadi malam saya melakukan tweet war saya yang pertama kalinya bersama seorang teman saya yang berakun @NoviantoTaz. Tweet war kami berkutat seputar boy/girlband yang sekarang sedang naik daun di Indonesia. Nah, teman saya ini tampaknya sangat anti pada yang namanya boy/girlband Indonesia. Tidak sedikit kata-kata yang bisa memancing amarah dia gunakan untuk mendeskripsikan rasa tidak sukanya pada boy/girlband Indonesia.

            Rasa tidak suka pada boy/girlband Indonesia ini, seperti yang kita ketahui, juga dirasakan oleh banyak orang lainnya karena beberapa alasan. Maka dari itu, melalui posting-an saya kali ini, saya mau membahas mengenai alasan-alasan apa yang membuat banyak orang tidak menyukai boy/girlband Indonesia, bahkan tidak sedikit diantaranya yang mendiskreditkan para anggota boy/girlband Indonesia dengan sebutan yang kurang menyenangkan.

            Alasan-alasan yang paling banyak dikemukakan mengenai rasa ketidaksukaan pada boy/girlband Indonesia, antara lain:

  1. Mereka menjiplak (plagiat) artis Korea
    Alasan yang pertama ini paling banyak diutarakan oleh para penggemar artis Korea itu sendiri. Ada beberapa hal yang disebutkan sebagai hal yang dijiplak oleh boy/girlband Indonesia, yaitu format, video klip, musik, dan penampilan.

            Bangsa Indonesia sebenarnya sejak dulu, harus kita akui, adalah bangsa yang ikut-ikutan. Bangsa kita kurang memiliki cukup dasar untuk mengembangkan dirinya sendiri terutama dalam hal entertainment, bangsa kita lebih senang mengekor dari bangsa lain. Jika di luar negeri sedang heboh dengan sesuatu hal, bangsa kita pasti akan ikut-ikutan sekalipun tidak mengerti dengan apa yang sedang heboh tersebut. Salah satunya adalah boy/girlband yang sekarang sedang terjadi.

            Sebenarnya, bangsa Indonesia juga sudah sejak lama memiliki boy/girlband sendiri, antara lain Trio Libels dan AB Three. Sayangnya, pamor mereka tenggelam seiring dengan perubahan selera masyarakat yang kemudian lebih menyenangi band. Saat kemunculan pertama boy/girlband yang disebut-sebut menjiplak artis Korea, banyak orang yang langsung menghujat tanpa ampun, meskipun tidak sedikit juga yang memuji. Yah, mereka memang menjiplak format, penampilan, dan sebagainya dari artis Korea, tapi apakah cuma mereka saja yang menjiplak? Apa cuma mereka saja yang pantas mendapat hujatan?

            Budaya menjiplak sudah ada sejak lama di Indonesia. Saat di luar negeri sedang trend musik rock and roll, semua band langsung menyanyikan lagu rock and roll. Saat di luar negeri sedang trend artis memakai pakaian minim, semua orang langsung ikut-ikutan berpakaian minim. Saat di luar negeri sedang trend  penampilan berformat band, langsung saja banyak band bermunculan. Intinya, dinamika trend  itu akan terus berlanjut tanpa henti di Indonesia, selama bangsa Indonesia tidak bisa menciptakan trend-nya sendiri. Jadi, hujatan yang selama ini ditujukan pada boy/girlband Indonesia yang dituduh telah menjiplak penampilan artis-artis Korea, seharusnya juga ditujukan pada banyak artis lainnya yang juga menjiplak penampilan artis-artis luar negeri lainnya. Sebut   saja Melly Goeslaw yang mulai mengikuti penampilan panggung Lady Gaga yang super nyentrik, lalu Syahrini yang full accesories a la Miley Cyrus, ada juga Agnes Monica yang    ingin menyerupai Rihanna, dan masih banyak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu-satu.

  1. Anggota boyband tampak seperti gay dan anggota girlband kecentilan
    Jujur saja, ini adalah alasan yang lucu, menurut saya. Atas dasar apa seseorang bisa men-judge orang lain sebagai seorang homoseksual hanya karena penampilannya? Karena wajah para anggota boyband yang memang kebanyakan di atas rata-rata? Atau karena kemampuan mereka menyanyi dan menari? Saya tidak percaya hal demikian, kecuali kalau yang mengatakan hal tersebut adalah para penganut homoseksualitas yang sudah sangat tahu dan paham, saya tidak akan ragu dengan pendapat ini. Kalaupun para anggota boyband itu benar-benar homoseksual, biarkan mereka menanggung dosa mereka sendiri, jangan ikut-ikutan menambah daftar dosa dengan memfitnah orang lain.

            Alasan yang membuat beberapa orang, kebanyakan dari kalangan cowok, menyebutkan para anggota boyband adalah gay sebenarnya tidak lebih daripada rasa iri. Iri karena tidak setampan para anggota boyband, iri karena tidak mampu tampil seperti para anggota boyband, iri karena pasangan mereka lebih memuja para anggota boyband daripada mereka. Ada yang tahu alasan lain?

            Lalu mengenai anggota girlband yang kecentilan, kalau tidak tampil centil sesuai dengan nada lagunya, bagaimana dong? Semua penampilan para artis itu sudah ada yang mengatur, jadi kalau ingin menghujat anggota girlband yang kecentilan saat beraksi, silahkan hujat koreografernya, penata gayanya, managernya, dan sutradara pembuat video klipnya. Tapi, para koreografer, penata gaya, manager, dan sutradara juga tidak dapat kita hujat seenaknya karena itulah pekerjaan mereka, mengarahkan para artis mereka sesuai dengan minat pasar saat ini.

            Sebenarnya tidak ada yang salah dengan keberadaan boy/girlband di Indonesia saat ini. Justru menurut saya hal ini bagus, menambah warna baru dalam dunia permusikan Indonesia. Kalaupun memang benar adanya mereka menjiplak, mari kita berpikir bijak, itulah cara mereka mencari rejeki mereka. Masing-masing kita punya cara sendiri untuk mencari rejeki, seperti para boy/girlband Indonesia. Mereka hanya ingin mengasah bakat, mencari rejeki, kalaupun memang bukan bakat dan/atau bukan rejeki, toh mereka akan menghilang dengan sendirinya.

            Kalau ingin menghujat mereka, silahkan tampilkan yang lebih baik dari mereka, yang lebih baik dari sekedar menjiplak artis luar negeri, apapun itu asal benar-benar asli hasil karya sendiri, kenapa tidak? Kalau sudah bisa menciptakan sesuatu atau sebuah trend yang benar-benar masih baru dan belum pernah ada sebelumnya di seluruh dunia bagian manapun, saya persilahkan anda untuk menghujat ke-tidak kreatif-an orang-orang Indonesia.

            Jadi, apa yang salah dengan boy/girlband Indonesia? Tidak ada! Mari menjadi orang-orang yang bijak. Mari menjadi generasi yang tidak hanya menilai sesuatu dari sampulnya saja, tapi pelajarilah isinya dan pahami. Mari menjadi orang-orang yang selalu merasa beruntung karena diberkahi dengan rasa hormat pada makhluk Tuhan lainnya.

*PS: Saya membuat posting-an ini bukan karena saya memihak satu pihak, tapi hanya ingin menengahi karena saya sudah cukup jengah dengan sikap mayoritas bangsa Indonesia yang senang menghujat orang lain. Saya penggemar lagu-lagu berbahasa Inggris, jadi jangan kira saya adalah penggemar boy/girlband hingga saya membuat postingan ini. Tapi, lagu-lagu para boy/girlband ada beberapa yang enak di dengar kok 🙂

35 respons untuk ‘Apa yang Salah dengan Boy/Girlband Indonesia?

Add yours

    1. Iya sih, kalau diingat2 pertama kali saya liat boy/girlband Indonesia, saya juga ngeliatnya gimanaaa gitu, tapi semakin ke sini, kepala kayak ada yang getok, itu kan hak mereka, selama tidak merugikan orang lain, biarkan saja mereka mengembangkan bakat mereka dengan cara mereka sendiri 🙂

      1. “selama tidak merugikan orang lain, biarkan saja mereka mengembangkan bakat mereka dengan cara mereka sendiri 🙂 ”
        berarti mereka tidak boleh lagi mengembangkan bakat mereka, karena saya sangat dirugikan… 😀

  1. Hmm.

    Pada bagian:
    “…tapi apakah cuma mereka saja yang menjiplak? Apa cuma mereka saja yang pantas mendapat hujatan?”
    Err, gini, kan org belum tentu kesal kepada beberapa hal sekaligus, mungkin mereka kesalnya cm sama BB/GB aja, yg lain ga terlalu ‘mengganggu mata’ mereka.

    Kalo soal GB yg kecentilan, ya gue sih biasa aja. Toh cewek-cewek di tanah ini emang banyak yg centil juga kan?

    Kalo soal BB, err, gue kurang seneng sama gerakannya yang gemulai. Energik sih, tapi gemulai. =_=

    Btw menurut gue, BB yg paling lumayan kualitasnya ya mungkin Sm*sH, gue sih ga ngefans, tp kalo mereka pake style anak muda Indonesia, gue yakin kayanya mereka bakalan tambah bagus ketimbang maksain gaya korea yang kurang cocok di fisik manusia tanah ini. Kalau mereka lebih rajin latihan gerak + vokal, mungkin kualitasnya makin bisa diterima masyarakat yang lebih luas lagi.

    Anyway gue sih setuju-setuju aja dengan keberadaan BB/GB, ya lumayan kan ada alternatif musik ketimbang cuma ngeliatin band yang kadang arransemen + liriknya agak bikin males. However, gue ga setuju kalo ada aja BB/GB yang ngetrend gara-gara sering show, tapi beraninya playback/lip sync aja. Ga guna show, tp beraninya pake suara rekaman.

    Soal anggapan bahwa anggota BB itu banyak yg homoseks, mungkin itu karena orang Indonesia belum sering ngeliat cowok-cowok metroseksual. Mungkin orang sini anggap mereka homoseks hanya karena wajah mereka terlalu mulus atau pakaiannya lebih stylish.

    That’s all kak 😀

    1. Suka nih, sama komennya Data. Soal yang lipsync, menurut saya sih, tdk masalah asal jangan keterusan aja, toh semua artis dunia juga pernah lipsync kok 🙂
      Gini Data, saya kan bahasnya mengenai hujatan orang2 tentang gaya BB ama GB yang katanya menjiplak gaya artis lain dari luar negeri sono, berarti itu gak adil dong, kok artis lain yang jelas2 sudah kelihatan banget ngejiplaknya, mereka biasa aja. Gitu lho, Data.
      Makasih ya, komennya 🙂

  2. Sekedar tambahan, diluar dari penjiplakan gaya koreanya, ada beberapa hal yang mau saya bilang, saya juga tidak terlalu suka BB/GB Indonesia,

    Pertama, coba kita lihat kualitas suara mereka, beberapa BB/GB indonesia yang baru tidak memiliki kualitas yang bagus, coba kita liat BB/GB Indonesia yang lama, seperti yg kamu sebutkan, AB3, 3Diva itu dari segi kualitas sangatlah bagus, coba saja liat mereka saat manggung, klo tidak lipsync, pasti suaranya “lari2” dan suara kecapean

    Kedua, Dari segi dance yang mereka tampilkan, diluar dari pandangan orang pecinta korea, dance BB/GB Indonesia sangatlah basic, walau ada beberapa yang sudah lumayan bagus, tapi setidaknya klo memang tidak bisa ngedance, jangan ngedance, cukup fokus di unjuk suara aja.

    Ketiga, Coba saksikan BGBI di sctv, yang bagus dancenya, jatuh di suara, tapi tetap dipertahankan, ada juga yang suaranya lumayan bagus, tapi dancenya maksa, tidak pernah mencoba fokus sama apa yang mereka kuasai, coba misalnya yang jago nyanyi didepan, yang jago dance fokus ke dancenya,

    1. Itulah kekurangan kalau mengikuti trend, kurang bisa mengimbangi, tidak bisa persis seperti yang asli. Sayangnya, orang-orang di Indonesia memang korbang trend kan, kak? Kalau dilihat dari kualitas, mereka memang masih sangat di bawah, belum ada profesionalitas, dan semua artis pasti pernah mengalaminya di awal karir mereka. Let’s see, bagaimana mereka nantinya 5-10 tahun ke depan, masih berjaya dan makin baikkah atau malah menghilang karena tempat mereka memang bukan di dunia entertainment

  3. gue bukannya gak suka sama BB/GB indonesia sih. seandainya aja BB/GB indo punya ciri khas sendiri dan gak berkiblat pada BB/GB korea, pasti bagus. namun yang patut disayangkan ya itu dia. kebayakan pada ngiblat sama BB/GB korea sih. gak bisa menampilkan ciri khas nya sendiri-__-

    1. Orang Indonesia kan, memang belum punya dasar yang cukup untuk menciptakan trend-nya sendiri, kurang kreatif kalau saya bilang. Jadi tidak heran kalau orang-orang Indonesia hanya bisa mencontek gaya dari luar dalam segala hal. Bukan salah boy/girlband Indonesia juga kalau mereka mengikuti penampilan artis-artis Korea, karena memang itulah watak orang Indonesia

  4. Saya gak terlalu memandang rendah GB BB dari indonesia. Karena menurut saya, mereka berkreasi dan mereka berhak untuk dihargai… 🙂

    Lagian saya juga lebih suka mereka dibandingkan yang dari Korea, karena saya tidak ngerti apa yang mereka sampaikan… #Nooffense…

    Dilihat lagi dari selera, semua orang memiliki selera yang berbeda, jadi gak perlu nge-push orang lain terhadap apa yang mereka inginkan… 🙂

    Last word, NICE…

  5. Mencoba berkomentar :

    Kalau soal BB Indo yang ‘agak’ membuat ilfeel itu ya menurut saya gerakannya yang (well, how should I put it ?) sangat teramat gemulai, bukan di semua lagu, tapi pada beberapa part. Masalahnya kalau cowo itu ya ingin melihat sesama cwo menampilkan hal yang mancho/jantan. Bukan saya mengatakan menari/dance itu hal yang tidak macho (karena saya dulu pernah di ekskul cheerledance), namun gerakan yg lebih banyak gemulai dibanding sangar + berpower yang menyebabkan (kemungkinan) sebagian besar kalangan lelaki tidak menyukai BB Indo. (Cth, lihatlah penampilan BB luar yg kebanyakan berdandan parlente, cth : berjas dan tuxedo, sehingga memiliki kesan ‘kuat’).

    Kalau soal GB saya tidak bisa berkomentar banyak, soalnya menurut pandangan saya GB Indo dengan luar itu sama saja. Sama-sama centil dan (terkesan) sexy.

    Tapi intinya (menurut saya) lebih karena culture shock, dimana dalam masa yang lebih banyak menampilkan band-band (entah aliran apa, pokoknya band saja), tiba-tiba trend diramaikan dengan kehadiran BB/GB. Ada beberapa penonton yang merasakan janggal melihat perubahan yang terjadi dan ujung-ujungnya lebih memilih untuk menghina.

    Salam saya ^^v
    CMIIW

    1. Saya setuju dengan komentar yang ini. Culture shock adalah kata yang paling tepat untuk menggambarkan kondisi masyarakat Indonesia.

      Kalau soal cara berpakaian, sebenarnya kita juga tidak bisa sembarangan mengatakan seseorang itu tidak kelihata macholah, kurang jantanlah. Selera orang dalam berpakaian juga kan, macam-macam. Tidak sedikit cowok ber-tuxedo adalah seorang yang biseksual lho 🙂

  6. wah super sekali. tp jangan salah lho, BB Indo emang rata2 homo, temen2 gue banyak yg artis soalnya jd udeh pada tau lah xP

    tp ya itu tadi, biarin lah mau mereka homo kek apa kek, yg penting karyanya musti diperhatiin 😀

    1. Hahaha 😆 Kak Pina kayak Mario Teguh nih! Yup, bukan urusan kita mereka mau homo atau nggak, silahkan menilai dan mengkritik, tapi jangan menghujat. Karya mereka yang mesti diperhatiin, mungkin sekarang mereka hanya sekedar lipsync-er, siapa tahu ke depannya mereka bisa jadi lebih baik. Tidak ada yang langsung jadi sempurna sejak awal kan?

  7. Masalah penampilan sih nomer sekian ya. Yang penting kan karya. Kalo penampilannya aneh dan karyanya hasil jiplakan, ya wajar mereka di hujat

    Jujur, aku juga gak terlalu suka sama boyband/girlband. Bukan berarti aku gak suka musik mereka 🙂

    1. Yup, kalau penampilan aneh dan karyanya hasil jiplakan memang pantas dihujat, tapi tidak semua dari mereka tampil ‘aneh’ dan menggunakan karya jiplakan kan? Mereka hanya mengikuti format boy/girlband Korea 🙂

  8. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan mereka hanya saja banyak yang belum bisa menerima mereka.

    Oh iya kemarin masa hosting untuk blogku udah habis jadi saya pindahkan namun isinya tetap sama. ALamat barunya itu http://indramauraga.tk. Linknya dirubah yah….. 😀

  9. ane sih saran aja nih buat BB/GB. Boleh-boleh saja yang penting itu kegiatan positif. Lebih baik lagi kalo itu original bukan wannabe alias negjiplak. Aneh juga heran pas BB/GB muncul banyak yang ngga suka karena ngga orisinil, trus pas waktu disajikan lagu Dangdut asli indo eh pada ngacir semua……….. :-_-. cape deh wkwkwkwkw

  10. msh da 2 alasan lagi n ne yg plg fatal.
    1. Ga bs nyanyi n suara pas2an tp maksa jd penyanyi

    2. Dance nya jg kurang.
    Mnrt aq GB tw BB bleh2 z c ada, tp prhtikn jg kualitas suara ma dance ny. ne bkn mslh ga cinta produk indo tw g menghargai karya bangsa ndiri. tp liat dl, pantas g tw menjual g c produknya. ibarat barang, ne bs d blg palsu. cover + penampilan niru yg asli (korea) tp isiny g bgus.

  11. kalo menurut ku sih boleh boleh aja. kan mereka cari uang nya sah.
    kalo soal lipsync itu biasa nya dari pihak yg mengundang mereka. pihak tersebut sering meminta mereka untuk lipsync agar pihak tersebut tidak rugi.
    kalo soal kostum sih selera mereka. masa mau pake baju juga di suruh? mereka udh dewasa -_-
    kalo kecentilan, semua anak perempuan pasti centil-centil. walaupun ada anak yg tomboy, pasti anak itu juga pernah kecentilan

Tinggalkan Balasan ke The Ori9inal Batalkan balasan

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Atas ↑